Sunday, March 29, 2015

Buka Rekening di BR* Cabang Pondok Ungu (2)

Buka Rekening di BR* Cabang Pondok Ungu (2)

--Part 2--

Lanjutan dari Part 1.

Setelah dipikir berulang kali karena males ketemu sama customer service dan lembur di hari Sabtu, akhirnya minta tolong ke satpam komplek untuk menemani istri ke bank tsb.
Sekalian nabung, alhamdulillah ada rezeki untuk si calon baby.
Hari Kamis (26/3) berangkatlah istri saya bersama satpam ke bank BRI.
Sepertinya sudah menjadi kebiasaan, ternyata pelayanan tetep lama.
Kendala mesin edc masih terjadi yang mengakibatkan istri saya tetap menunggu sekitar sejam.
Berhubung kemarin saya sudah marah kepada CS tsb untuk unprofessional act, sepertinya CS tsb berupaya agar kartu atm atas nama istri agar bisa aktif.
Alhamdulillah selesai meski harus marah-marah.
Semoga ini tidak terjadi lagi.
By the way, BRI masuk black list dalam hal Banking Service.

Wednesday, March 25, 2015

Buka Rekening di BR* Cabang Pondok Ungu (1)

Buka Rekening di BR* Cabang Pondok Ungu (1)

--Part 1--
Setelah berbulan-bulan ingin buka rekening Bank untuk istri tercinta, akhirnya baru datang kesempatan hari ini. Setelah dapat izin sehari untuk urus pendaftaran BPJS, complain ke Plasa Telkom dan buka rekening BRI.

Sepulang dari kantor BPJS Kesehatan cabang Bekasi yang terletak dekat Polres Bekasi/RSUD Bekasi, langsung meluncur ke daerah Pondok Ungu Permai, Bekasi. Satu tujuan yang pasti yaitu cabang Bank BRI yang terdekat dari rumah plus sudah familiar dengan daerahnya.

Terpilihlah Bank BRI cabang Pondok Ungu yang terletak dekat Plaza Marakas. Bank tersebut berada di deretan ruko pinggir jalan. Letaknya sangatlah strategis. Sejak melihat dari jauh, saya melihat ada kejanggalan dalam pelayanan di cabang ini. Hal ini saya bandingkan dengan kondisi cabang yang ada di kantor saya.

Oke let's go inside the bank....
=> Pihak security berada di depan pintu masuk. Terlihat sudah tua dan gemuk dengan grooming yang seadanya. Biasanya masih muda atau terlihat bersih dan ramah mesiki sudah tua. Bapak tersebut melakukan greeting seadanya dengan senyum tanpa sapaan. Biasanya pihak security berada di dalam dekat pintu dan sigap membukakan pintu bagi nasabah yang hendak masuk atau keluar. Bila sudah di dalam, biasanya akan ada greeting dan menanyakan kegiatan perbankan yang akan dilakukan oleh nasabah. Lalu menyarankan ambil nomor antrian di mesin antrian. Tapi kali ini saya dengan inisitiaf ambil sendiri nomor antrian untuk customer service.

=> Nomor 23 tertera di struk nomor antrian untuk customer service. Pandangan tertuju ke sebelah kiri dimana 2 meja customer service berada namun hanya diisi oleh 1 customer service pria bernama Yudha. Meja sebelahnya kosong. Terlihat Bapak Yudha sedang melayani nasabah. Sambil ambil posisi duduk, saya melihat ada banner promosi simpedes dan 2 motor matic kondisi baru. Oiya ada 2 nasabah lainnya yang juga sedang menunggu.

=> Tepat dugaan saya, ternyata antriannya bermasalah, Setelah nasabah tsb selesai, lgsg terjadi masalah di antrian. 2 nasabah tersebut antri tanpa memiliki nomor antrian. Terlihat Bapak Yudha menjelaskan pentingnya nomor antrian tersebut namun tetap melayani 2 nasabah tersebut dengan ramah. Terlihat nasabah tersebut tidak dapat dilayani dikarenakan ada gangguan dengan mesin EDC.

=> Giliran saya pun tiba. Saya menjelaskan jikalau saya ingin membuka rekening bank untuk istri saya. Dokumen yang dibutuhkan sudah diserahkan dan saya harus mengisi formulir yang diakhiri dengan penandatangan formulir oleh istri saya. Pelayanan agak lama di meja tersebut. Lebih dari 15 menit untuk prosedur yang sederhana dan saya mengisi dengan cepat. Terbilang lama bila dibandingkan dengan bank pemerintah atau swasta lainnya. Selanjutnya saya diminta untuk menunggu di teller dalam rangka penyetoran pertama.

=> Waktu terus bergulir sangat lama padahal ada 3 teller namun yang aktif hanya satu. Padahal nasabah sedikit, dimana posisi teller 2 terlihat standby di depan meja. Sedangkan teller 3 terlihat ada tulisan "ISTIRAHAT". Sekitar 10 menit kemudian baru saya dipanggil oleh teller untuk melakukan penyetoran. Setelah itu saya duduk kembali ke bangku yang terletak di depan teller,

=> Menunggu menjadi kebiasaan di Bank ini. Saya masih belum dipanggil oleh Bapak Yudha. Beliau pun tidak terlihat duduk di meja customer service alias semua meja kosong. Lewat 10 menit akhirnya muncul Bapak Yudha dan akhirnya saya minta untuk segera diselesaikan karena sudah terlalu lama. Istri saya yang sedang hamil besar sudah dalam keadaan lelah menunggu dan lapar.

=> Bapak Yudha memohon maaf karena tidak bisa memproseskan kartu tabungan simpedes untuk tabungan istri saya karena mesin edc sedang bermasalah. Sudah datang teknisi untuk memperbaiki namun belum selesai. Beliau memberikan opsi untuk menunggu sampai kelar atau datang esok pagi. Saya menjelaskan harus selesai hari ini karena cuma hari ini bisa menemani istri untuk ke bank. Kebetulan istri sedang hamil besar, tidak ada kendaraan dan tidak ada waktu. Kesepakatannya adalah Bapak Yudha akan telepon ke nomor hape istri saya sekitar jam 3an untuk mengkonfirmasi perihal pengaktifan kartu tersebut. Maksimal ditelepon jam 4 karena bank sudah tutup. Kami pun sepakat dan saya menegaskan bila tidak ada telepon sekitar jam 3an, saya akan datang.

=> Jam 3.15 masih tidak ada telepon dari Bapak Yudha. Jam 3.20 saya langsung berangkat sendiri menggunakan motor. Saya berusaha secepatnya sampai ke bank tersebut. Benar sekali dugaan saya, sesampainya di bank tersebut, Bapak Yudha sudah lepas tugas, keluar dari bank dan menuju parkiran motor. Langsung saya cegat dia dan bertanya perihal kartu serta alasan tidak ada telepon. Beliau minta maaf tidak bisa melakukan pengaktifan kartu karena mesin edc masih bermasalah.

=> Beliau meminta agar istri saya datang ke bank tersebut. Saya agak kesal karena sudah dijelaskan kondisi istri dan kondisi pekerjaan saya, Saya dan/atau istri diminta datang sore hari. Akhirnya bersepakat bahwa kartu akan dipegang sementara oleh Bapak Yudha dan akan diambil oleh saya dirumah Bapak Yudha di hari Sabtu minggu ini sampai sore. Beliau memberikan nomor telepon dan alamat rumah karena dia akan menyerahkan kartu tersebut dirumahnya.

=> Saya pun pulang dengan perasaan dongkol dan kesal. Berulang kali merasa dikecewakan dengan pelayanan BRI. In sha Allah Jumat siang saya akan konfirmasi ke Beliau untuk penyerahan kartu tersebut. Kemungkinan Sabtu pagi akan saya ambil di cabang tersebut. Wait for the next update....










Sunday, March 15, 2015

Hey............ I'm Back.

Hey............ I'm Back.
Saya kembali nih untuk menulis di blog tercinta ini karena 3 tahun saya cuekin ini blog.
Setelah sibuk meniti karir dan mencari cinta, sekarang saya ingin menginformasikan bahwa SAYA SUDAH MENIKAH. Jadi blog ini akan menjadi propaganda saya dalam menyuarakan kehidupan saya yg sudah berkeluarga. Mudah-mudahan informasi yang nanti akan saya sampaikan di blog ini menjadi sumber inspirasi bagi kita semua.
Aamiin............